Optimalkan Dedieselisasi, ITPLN Susun Standarisasi Pembangkit Hybrid VRE
Institut Teknologi PLN (ITPLN) melalui Lembaga Terapan (Lemtera) menyusun pedoman teknis untuk standardisasi Pembangkit Hybrid VRE ITPLN. Buku panduan ini menjadi bagian dari program dedieselisasi PLN, terutama di wilayah yang masih bergantung pada pembangkit diesel.
Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evi Haryadi, menyampaikan bahwa pemanfaatan energi surya dan angin mampu menekan biaya pokok penyediaan listrik di daerah terpencil yang masih menggunakan diesel.
“Di wilayah yang masih menggunakan diesel, BPP mencapai 24–30 sen. Hybrid VRE memberi peluang besar untuk menurunkannya,” ujarnya pada kegiatan Diseminasi Optimasi Enjiniiring Desain di Bogor, Rabu, 26 November 2025.

Target RUPTL 2025–2034 Percepat Pembangunan VRE
Dalam RUPTL 2025–2034, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas EBT sebesar 42,6 GW. Dari jumlah tersebut, tenaga surya menyumbang 17,1 GW dan tenaga angin 7,2 GW.
Namun implementasi Pembangkit Hybrid VRE menghadapi tantangan utama:
-
Intermittency energi surya dan angin
-
Infrastruktur listrik yang belum kuat di daerah 3T
-
Kesiapan teknologi dan SDM yang terbatas
Solusi hybrid dengan Battery Energy Storage System (BESS) dan mesin diesel eksisting menjadi jalan tengah untuk memastikan keandalan sistem.
Efisiensi Biaya Sistem Semakin Terlihat dalam Skala Besar
Evi menjelaskan bahwa penurunan BPP akan lebih signifikan jika dilihat pada level sistem, bukan pembangkit individual.
Saat ini:
-
Harga listrik berbasis gas: 9–10 sen
-
Harga listrik dari energi surya: sekitar 6 sen
Pengurangan durasi operasi pembangkit gas langsung menurunkan biaya sistem.
“Kita memanfaatkan VRE untuk menekan biaya operasi pembangkit gas. Volume pemakaian bisa diturunkan,” tegasnya.
Standarisasi Pembangkit Hybrid VRE ITPLN Siap Diterapkan
Buku panduan yang disusun Lemtera ITPLN mencakup:
-
Panduan desain enjiniiring
-
Rujukan desain pembangkit
-
Studi pemetaan potensi VRE dan pembangkit existing
-
Modeling dan simulasi keekonomian
-
Panduan perhitungan Project Cost Estimate
Dokumen ini memprioritaskan model reciprocating engine, karena PLTD dan PLTMG masih mendominasi pasokan listrik di wilayah 3T.

SDM Energi Terbarukan Jadi Kunci Percepatan
Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa, menegaskan bahwa kebutuhan SDM untuk proyek energi terbarukan nasional meningkat tajam.
Dalam 10 tahun ke depan diproyeksikan dibutuhkan:
-
980.900 tenaga ahli untuk konstruksi proyek EBT
-
62.000 tenaga terampil untuk operasi dan pemeliharaan
Jumlah tersebut belum termasuk kebutuhan perencana maupun manufaktur.
“Siapa yang siap menjadi ahli teknik hybrid renewable energy? ITPLN jawabannya,” kata Iwa.
Menurutnya, percepatan transisi energi tidak akan berjalan tanpa SDM terlatih, khususnya ahli Pembangkit Hybrid VRE yang kini menjadi standar baru dalam pengembangan EBT nasional.

Gabung dengan Kampus Ramah Lingkungan yang Berinovasi!
Ingin menjadi ahli Hybrid Renewable Energy dan berperan dalam transisi energi Indonesia?
ITPLN. Kampus Energi. Masa Depanmu Dimulai di Sini.
-
Find Us On
Author : Bagian Admisi dan Pemasaran ITPLN
