Smart Teaching Revolution: ITPLN Wujudkan Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran dan memperkuat transformasi digital di lingkungan kampus, Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggelar workshop bertajuk “Smart Teaching Design: Membangun Slide Kuliah yang Kreatif, Informatif, dan Interaktif.”
Kegiatan ini menghadirkan dua dosen inspiratif dari Program Studi Informatika, Rakhmadi Irfansyah Putra dan Sely Karmila, yang membagikan pengalaman serta praktik terbaik dalam mengintegrasikan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), ke dalam dunia pendidikan.

AI Bukan Sekadar Tren, tapi Kebutuhan Pendidikan Modern

Dalam paparannya, Rakhmadi Irfansyah Putra, dosen Informatika sekaligus Microsoft Certified Educator (MCE), menegaskan bahwa perguruan tinggi wajib beradaptasi dengan perkembangan teknologi cerdas agar tidak tertinggal.
“Kalau kampus tidak mulai menggunakan AI dalam pembelajaran, maka kita akan ketinggalan jauh,” ujarnya.

Menurut Rakhmadi, penerapan AI di dunia pendidikan membawa tiga manfaat besar:

  1. Analisis pembelajaran yang lebih akurat,

  2. Personalisasi materi sesuai kebutuhan mahasiswa, dan

  3. Efisiensi administratif bagi dosen maupun institusi.

AI memungkinkan pengajar mengolah data kelas untuk mengevaluasi efektivitas pengajaran, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan bagi mahasiswa.

Smart Teaching: Kolaboratif, Adaptif, dan Efisien

Rakhmadi menjelaskan bahwa konsep Smart Teaching bukan sekadar menggunakan teknologi, tetapi mengoptimalkan teknologi untuk pembelajaran yang efektif.
Platform seperti Microsoft Teams dan Microsoft 365 dapat diintegrasikan dengan sistem akademik kampus, sehingga memudahkan dosen dalam mengelola materi, menilai tugas, dan menganalisis kemampuan mahasiswa secara real time.

Ia juga memperkenalkan enam dimensi pembelajaran modern dari Microsoft Certified Educator (MCE): kolaborasi, konstruksi pengetahuan, regulasi diri, pemecahan masalah nyata, pemanfaatan ICT, dan komunikasi akademik.
Melalui enam dimensi ini, mahasiswa ditantang untuk naik level—dari sekadar menerima informasi menjadi pencipta inovasi.

Rakhmadi menambahkan, dosen kini bisa memanfaatkan Copilot AI yang sudah tersedia di Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook. “ITPLN sebenarnya sudah berlangganan, tinggal dimaksimalkan saja. Copilot bisa membantu membuat dokumen akademik otomatis, termasuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS),” jelasnya.

Kampus yang Adaptif akan Bertahan

Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh, turut mengapresiasi penyelenggaraan workshop ini. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari capacity building untuk menyamaratakan kualitas dan kompetensi seluruh dosen.
“Kita ingin semua dosen memiliki standar yang sama dalam mengajar. Jangan sampai ada istilah dosen favorit yang membuat kurikulum jadi tidak konsisten,” tegasnya.

Prof. Syamsir juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perubahan zaman.
“Perguruan tinggi yang tidak adaptif terhadap teknologi akan tertinggal. Melalui workshop ini, kita mulai membangun budaya baru pengajaran berbasis AI yang kolaboratif dan inovatif,” ujarnya menutup kegiatan.

Langkah Nyata ITPLN Menuju Kampus Cerdas

Melalui kegiatan ini, ITPLN kembali menunjukkan komitmennya untuk menjadi kampus energi yang cerdas dan adaptif terhadap era digital.
Dengan memadukan AI, teknologi pembelajaran interaktif, dan pendekatan Smart Teaching, ITPLN mendorong seluruh dosen untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi mahasiswa menjadi generasi inovatif dan siap menghadapi masa depan.

  • Find Us On

Author : Bagian Admisi dan Pemasaran ITPLN

Enable Notifications OK No thanks