Energi terbarukan menjadi pembahasan utama di berbagai negara pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut berawal dari pertemuan berbagai negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Conference of the Parties (COP) ke-21 di Paris tahun 2015 yang melahirkan Paris Agreement. Inti dari kesepakatan tersebut adalah bersama-sama menahan peningkatan suhu bumi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, akhirnya dilakukanlah berbagai upaya yang salah satunya adalah mendorong pemanfaatan energi terbarukan.
Apa yang Dimaksud Energi Terbarukan?
Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan secara terus-menerus. Hal ini senada dengan keterangan International Energy Agency (IEA) yang juga menyatakan bahwa energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang diisi ulang terus menerus.
Istilah energi terbarukan lahir sebagai solusi atas potensi keterbatasan sumber energi tak terbarukan yang banyak terpakai saat ini. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwasanya pemanfaatan energi tak terbarukan atau dikenal juga dengan sebutan energi fosil secara berkepanjangan memiliki dampak negatif.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan terpacu oleh produksi gas-gas berbahaya dari sisa oksidasi, seperti CO2, SO2 dan NO2. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan salah satu golongan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sedangkan SO2 dan NO2 adalah senyawa yang menjadi sumber deposisi asam yang akan kembali ke permukaan bumi bersama hujan asam ataupun sebagai partikel bebas.
Dampak dari deposisi asam antara lain mengganggu keseimbangan nutrisi tanah, merusak kualitas air, punahnya beberapa jenis makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi dengan kondisi asam, menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, dan masih banyak lagi.
Berawal dari pemikiran dan fakta tersebut, para saintis di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia berusaha melahirkan inovasi baru sebagai solusi atas berbagai permasalahan tersebut. Maka, sampailah pada upaya memanfaatkan energi terbarukan.
Contoh Energi Terbarukan
Sudah cukup banyak contoh energi terbarukan yang berhasil ditemukan hingga saat ini, antara lain sebagai berikut:
1. Energi surya
Energi surya adalah energi yang bersumber dari sinar matahari. Selain membantu tumbuhan dalam melakukan fotosintesis, ternyata sinar matahari juga memiliki fungsi yang tak kalah besar bagi kehidupan manusia yaitu sebagai salah satu alternatif pembangkit listrik. Peran energi surya sebagai pembangkit listrik sudah dikembangkan secara massive oleh berbagai negara seperti Jerman, Amerika Serikat, India, dan Jepang.
Untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik dibutuhkan panel surya yang berfungsi sebagai perantara yang menyerap sinar matahari, kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Selanjutnya, listrik tersebut mengalir ke inverter yang berperan mengubah arus DC menjadi arus AC sebelum kemudian bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan berbagai peralatan yang memanfaatkan listrik sebagai sumber energi.
2. Energi air
Pemanfaatan air sebagai sumber energi sudah cukup lama dikenal. Jumlahnya yang melimpah tentunya akan sangat disayangkan jika hanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian, area rekreasi, dan untuk dikonsumsi.
Proses mengkonversi energi air pun terbilang cukup mudah, yakni dengan membuat kincir air yang kemudian ditempatkan pada daerah aliran air yang memiliki arus kencang. Tujuannya agar semakin besar pula energi yang dihasilkan. Putaran kincir air menghasilkan energi kinetik yang kemudian digunakan untuk memutar generator. Nah, dari sanalah energi listrik dihasilkan.
3. Energi angin
Angin adalah udara yang bergerak dari wilayah yang memiliki tekanan udara tinggi ke wilayah dengan tekanan udara rendah. Dengan sifatnya tersebut, sangat memungkinkan bila angin juga dimanfaatkan sebagai sumber energi. Prinsip pemanfaatannya sama dengan energi air, yakni dengan membuat kincir angin. Lalu, putaran kincir angin diteruskan untuk memutar generator yang menghasilkan energi listrik.
4. Energi panas bumi
Panas bumi merupakan energi panas yang berasal dari dalam bumi. Umumnya wilayah-wilayah yang memiliki potensi panas bumi ini adalah wilayah yang berada pada kawasan yang dilalui cincin api pasifik, seperti Filipina, Indonesia, dan New Zealand.
Untuk memanfaatkan energi panas bumi tersebut, biasanya dilakukan dengan membuat galian hingga kedalaman tertentu yang mencapai titik panas bumi. Kemudian energi panas tersebut dialirkan untuk menggerakkan turbin. Gerakan turbin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk memutar generator.
5. Bio energi
Bio energi merupakan sumber energi yang berasal dari makhluk hidup maupun material organik, seperti kayu, rumput, kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga atau yang dikenal dengan istilah biomassa. Untuk memanfaatkan material-material tersebut menjadi sumber energi, ada yang bisa dilakukan secara langsung dan ada juga yang harus melalui serangkaian proses.
Material organik yang tidak perlu melewati rangkaian proses tertentu misalnya kayu. Sedangkan kotoran hewan, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian biasanya melewati rangkaian proses tertentu untuk menghasilkan sumber energi. Produk akhirnya ada yang menjadi biodiesel, bioetanol, biogas, bioavtur, dan lain-lain.
Hadirnya berbagai jenis energi terbarukan tersebut tentunya bisa menjadi angin segar bagi kehidupan manusia. Selain agar pelan-pelan meninggalkan energi tak terbarukan, sekaligus juga mengurangi dampak negatif dari pemanfaatan energi tak terbarukan.
So, untuk mengetahui lebih jauh seputar manfaat apa saja yang bisa diperoleh ketika menggunakan energi terbarukan akan dibahas pada bagian berikut!
Manfaat Energi Terbarukan
Berikut adalah beberapa manfaat energi terbarukan bagi kehidupan manusia:
- Menggunakan energi terbarukan tentunya lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran udara dan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi.
- Cost yang dikeluarkan untuk menghasilkan energi cenderung lebih murah karena sumber energinya tersedia secara gratis. Selain itu, biaya pemeliharaan atau perawatan yang dibutuhkan juga lebih murah karena peralatan yang digunakan bisa dikatakan cukup sederhana.
- Mengoptimalisasi penggunaan energi terbarukan mendorong masyarakat yang mandiri energi, sebab tidak perlu lagi tergantung pada persediaan atau stok pasokan energi tak terbarukan yang dominan masih impor.
- Tidak memerlukan sentralisasi produksi secara khusus karena bisa diproduksi di mana saja.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan karena dengan terciptanya masyarakat yang mandiri energi tentu saja berdampak juga pada peningkatan belanja masyarakat di sektor lain.
Ternyata manfaat yang bisa diperoleh ketika negara kita mampu mengoptimalkan produksi dan penggunaan energi terbarukan sangat banyak ya? Bisa terbayang sih, seperti apa kejayaan negara ini kalau mampu sampai pada tingkatan swasembada energi. Sangat membanggakan!
Belajar tentang Energi Terbarukan
Untuk itu, dukungan dan peran aktif kita semua diperlukan nih, Quipperian! Sebagai siswa, tentu sangat baik jika kamu mendalami pengetahuan di bidang energi. Hal ini mungkin masih cukup terbatas ya informasinya di bangku sekolah.
Jadi, kamu bisa mendalaminya di bangku kuliah dengan memilih jurusan yang berhubungan dengan bidang tersebut, salah satunya dengan belajar di Institut Teknologi PLN (IT PLN). Salah satu fakultas yang ada di IT PLN yakni Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan. Pilihan jurusan di fakultas ini yakni S1 Teknik Elektro, D3 Teknologi Listrik, dan S1 Teknik Tenaga Listrik. Ada pula Program S1 Sistem Energi dan S1 Energi Terbarukan yang akan segera melengkapi pilihan jurusan di fakultas ini ke depannya, lho!
Sumber : Quipper Blog
Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani